Minggu, 09 Oktober 2011

galeri foto simalungun


Rumah Adat
Struktur dan Konstruksi
Balok-balok kayu bulat dipasang tersusun bersilangan, diberi sedikit takikan agar tidak bergeser. Balok-balok kayu tersebut menumpang diatas umpak batu, juga menumpang pada tiang kayu bulat. Dimensi kayu bulat untuk tiang rumah raja ± berdiameter 42-45 cm. Balok-balok kayu pangikat balok lantai berdiameter 32-35 cm. Penutup atap dan ikatan ijuk yang tersusun.
Pengelompokan Rumah Adat
  • Balai Buttu : Bangunan rumah adat ini adalah tempat hulu balang raja yang menjaga desa/daerah kerajaan
  • Rumah Bolon Adat :Rumah Balon Adat (rumah raja) dibagian yang paling besar dengan ruang ukuran panjang lebih dari 17 meter dan lebar 8,5 meter. Dibagian ini pada masa lalu dihuni oleh 10 isteri raja beserta anak-anaknya dilengkapi dengan 10 dapur, khusus masak nasi dan ikan. Ruang bagian depan yang berukuran kecil khusus digunakan oleh dua orang isteri dengan dua dapur yang memasak daging dan sayuran bagi raja. Ruang-ruang lainya digunakan untuk ruang tidur.
  • Balai Bolon Adat : Digunakan untuk pertemuan -pertemuan penting, antara lain diskusi dan menentukan aspek-aspek hukum adat
  • Pantangan : Bandunan ini lebih kecil, disini dulu tempat oppung boru kita menenun kain
  • Jambur : Rumah adat ini mungkin yang paling digemari anak muda tempo dulu, soalnya selain untuk menyimpan padi, rumah adat ini juga digunakan sebagai tempat menerima tamu laki-laki sekaligus tempat tidur para pemuda. Ukurannya adalah ± 6,5x4.5 meter, dengan tinggi 7 meter.
Ornamen Rumah Adat :
Ornamen Rumah Adat Simalungun ada yang berwarna dan tidak berwarna. Warna dasar ornamen tradisional adalah warna hitam, merah dan putih. Warna hitam melambangkan pendirian yang tetap, warna merah melambangkan keberanian dan warna putih melambangkan jiwa yang suci.
Contoh Ornamen (gorga) Suleppat =
Hiasan ini dianggap sebagai hiasan utama pada rumah adat Simalungun, terdapat pada dinding. Bentuk gorga yang saling mengikat ini melambangkan lambang persatuan.
Gorga Nambing Mardugu (Marsimbat)
Asal kata dari nambing= kambing, mardugu= berlaga, berarti kambing berlaga. Gorga ini melambangkan kesiap siagaan untuk menghadapi segala kemungkinan jahat dari luar, atau simbol keberanian.
Pakaian Adat
Ulos Suri-Suri
Aksara Simalungun
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar